D I K G R O U P

Dalam dunia marketing dan sales, pola pikir adalah segalanya. Apa yang kita tawarkan memang penting, tapi bagaimana kita melihat peluang, memahami kebutuhan pelanggan, dan menyampaikan solusi itulah yang benar-benar membuat perbedaan. Dengan mindset excellence, kita bisa menarik perhatian, memancing rasa ingin tahu, membangun keinginan, dan akhirnya menginspirasi tindakan. Yuk, kita bahas caranya menggunakan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)!

People don’t buy products, they buy solutions to their problems.

- Seth Godin

1. Attention & Interest: Mulai dari Solusi dan Value Diri Sendiri

Pertama-tama, jangan buru-buru jualan. Pahami dulu apa yang membuat kita dan bisnis kita spesial.

  • Kenali Value yang Dimiliki: Kalau kamu di PT DIK, coba deh pelajari kampanye perusahaanmu. Apa sih pesan utamanya? Apa keunggulan produk atau jasa yang kamu tawarkan? Kalau kamu sendiri belum paham, gimana orang lain mau tertarik?
  • Jadi Solusi, Bukan Sekadar Opsi: Pelanggan nggak cuma cari produk keren, mereka cari solusi yang bisa menjawab masalah mereka. Jadi, pastikan pesanmu fokus pada manfaat yang mereka dapatkan.
  • Buat Pesan yang Relevan: Hindari kalimat-kalimat yang terlalu umum. Semakin spesifik, semakin menarik perhatian. Contohnya, “Kami bantu bisnis Anda ditemukan lebih mudah di Google,” lebih kuat dibanding “Kami ahli digital marketing.”

Kalau kita tahu apa yang membuat kita bernilai, kita lebih percaya diri dalam menyampaikan pesan. Dan kepercayaan diri itu, trust me, menarik perhatian dan minat dengan cara yang alami.


2. Desire: Fokus pada Siapa yang Kamu Bantu dan Dampaknya

Sekarang, mari kita bicara tentang keinginan—bagaimana membuat pelanggan merasa bahwa mereka benar-benar butuh solusi dari kita.

  • Pilih Target dengan Jelas: Mulailah dengan bertanya, “Hari ini, siapa yang ingin saya bantu?” Lihat sekitar. Ada teman, kenalan, atau bisnis di dekatmu yang terlihat butuh bantuan? Atau mungkin ada peluang dari hubungan masa lalu? Jangan ragu untuk mulai dari hal kecil.
  • Dalami Rasa Sakit Mereka: Setiap pelanggan punya tantangan atau pain point. Tugasmu adalah menemukannya, bahkan yang mereka sendiri belum sadar. Misalnya, kalau mereka punya bisnis restoran, masalahnya mungkin bukan cuma sepi pelanggan, tapi juga menu yang kurang menarik perhatian di media sosial.
  • Upgrade Skill-mu: Dunia marketing terus berkembang. Selalu cari tools baru, strategi baru, atau pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah pelanggan. Pelanggan akan lebih tertarik pada solusi inovatif daripada janji-janji kosong.

Keinginan pelanggan muncul ketika mereka merasa bahwa kamu benar-benar mengerti mereka. Jadi, jadilah pendengar yang baik dan tawarkan solusi yang tepat sasaran.


3. Action: Dorong Pelanggan untuk Bertindak

Terakhir, jangan cuma berhenti di "mereka tertarik." Pastikan mereka take action!

  • Buat Penawaran yang Menggoda: Misalnya, “Kami bisa bantu analisa strategi marketing Anda gratis minggu ini.” Ini bukan soal murah, tapi soal menunjukkan bahwa kamu ready untuk membantu.
  • Bangun Kepercayaan: Tampilkan testimoni, studi kasus, atau bukti nyata hasil kerjamu. Pelanggan lebih percaya fakta daripada kata-kata.
  • Follow Up dengan Cerdas: Kadang, pelanggan butuh waktu untuk mengambil keputusan. Jangan jadi agresif, tapi jadilah teman yang terus mengingatkan bahwa kamu ada di sini untuk membantu.

Kesimpulan: Excellence itu Pilihan, Bukan Kebetulan

Mindset excellence untuk marketing dan sales bukan soal kerja keras saja—ini soal kerja cerdas. Dengan mengenali value diri sendiri, memahami kebutuhan pelanggan, dan memberikan solusi yang on point, kamu nggak cuma menjadi penjual, tapi juga mitra strategis yang mereka percaya.

Selalu tanyakan pada diri sendiri, "Seberapa besar dampak yang ingin saya berikan hari ini?" Ketika fokusmu pada membantu, bukan sekadar menjual, pelanggan akan datang sendiri. Let's create impact, one solution at a time! 🚀

Kevin T. Gunawan

People don’t buy products, they buy solutions to their problems.

Prev Post
From Zero to Hero: Develop Product from Scratch
Next Post
Pengertian Cybersecurity: Pentingnya Perlindungan Data di Era Digital